Sun Shine Literature

Aku mencintaimu tanpa syarat


posted by Unknown on

2 comments


Selagi embun masih menyertai pagi, rasa ku pada mu tak akan pernah berubah. Jangan kau tanyakan lagi setia ku. Aku  tak bisa menjanjikan apa-apa. Bukannya aku tak bisa, tapi aku tak sanggup. Tak mampu bila suatu saat janji yang aku ikrarkan kepadamu itu aku ingkari sendiri. Biarlah, ijinkan sang waktu yang kan menjawab semua keresahan hati mu.
Wajar jika kau pernah meragukan rasa ku ini. Iya, aku anggap hal yang benar-benar wajar. Bagaimana tidak? Aku tak pernah mengungkapkan rasa ku pada mu. Tak pernah sekalipun. Aku hanya bilang iya ketika kau menyampaikan isi hati mu itu pada ku. Dan mulai saat itulah ada sesuatu diantara kau dan aku. Aku tak menyebutnya sebagai hubungan, tidak, masih sebatas sesuatu. Aku pun tak menyebut diantara kita, hanya kau dan aku.
Pernah suatu saat pula, kau bertanya padaku tentang apa yang membuat ku menyayangi mu. Padahal kau bilang diri mu bukan lelaki yang tampan, tidak kaya, tak pandai pula. Aku tersenyum. Ah kau ini, benar juga dugaanku, kau masih ragu akan rasa ku padamu. Baiklah, untuk mengobati resahmu itu aku kan menjawabnya. Karena kau begitu mempesona. Bagi ku mempesona tak harus tampan, kaya, apalagi pandai.
Dan ku pastikan akan timbul pertanyaan lagi, lalu apa yang membuat ku terpesona pada mu? Baiklah, aku bersedia menjawabnya lagi. Hei, kau tau? Hati memang membingungkan. Tapi jangan pernah bingung dibuatnya. Nyatanya hati ku terpaut juga dengan mu. Apa sih esensi tampan, kaya, dan pandai? Tampan itu relatif. Orang-orang boleh saja bilang tampan atau nggak, tapi aku tetap dengan pendirian ku. Toh, tak ada tolok ukur untuk menilai ketampanan seseorang. Kaya? Itu sih perkara mudah. Kita bisa mencarinya berdua nanti. Apa yang bisa dibanggakan dari kekayaan saat ini? Paling-paling juga masih milik orang tua.
Satu lagi, pandai? Tak perlu. Orang yang pintar tak selalu cakap. Tentu kau bisa memaknai sendiri, apa bedanya pandai dan cakap di segala bidang. Sudah ya, cukup. Tak ada alasan mengapa aku menyayangimu. Ini masalah hati. Perasaan yang bicara, bukan aku. Aku mencintai mu tanpa syarat. Namun, tentu saja tak pernah ku ungkapkan padamu. Biarkan hati mu sendiri yang peka terhadap perasaan ku. Aku tegaskan sekali lagi, aku mencintaimu tanpa syarat.
Senin, 18 juni 2012
Terbit di buletin Keloepas 

2 comments