Kuhadiahkan padamu setangkup senja
keemasan, lengkap dengan lengkungan pelangi dan deburan ombak.
Diantara berisik gesekan kereta dan
relnya, kau ikrarkan janji setia.
Sungguh, aku ingin mengekal dalam
bahagiamu.
Membingkai tawa kita menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Merelakan perih-perih sebagai pijakan kesetiaan.
Membingkai tawa kita menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Merelakan perih-perih sebagai pijakan kesetiaan.
Perihal cinta, aku lebih suka tumbuh
ketimbang jatuh.
Perihal kenangan, aku berada
diantara pergi dan kembali.
Karena rindu, waktu hanyalah sesuatu
yang mencipta cemburu.
Aku merasa, jemari kita diciptakan
sama, untuk saling meredamkan debar-debar kecil didada.
Ijinkan aku untuk terus menyemai
rindu di ladang hatimu, aku ingin bersemi dan tumbuh subur dijiwamu
Seandainya aku bisa menyederhanakan
rindu, aku hanya ingin hidup bersamamu.
Sudah lima kali senja, aku bahagia,
bersama lekuk senyummu yang kusimpan dalam tawa, tanpa jeda.
Kaulah rangkai cerita, bahagia,
luka, rindu dan cemburu.
Karena separuh bahagiaku, telah
menyatu bersamamu.
Kudus, Mei 2014
Baguus :)