Sun Shine Literature

Archive for September 2013

Karena Begitulah Seharusnya Teman


posted by Unknown on

No comments



Jika kau terombang-ambing di tengah lautan
'Kan kulayari seluruh lautan 'tuk temukanmu
Jika kau tersesat dalam gelap dan kau tak bisa melihat
Aku 'kan menjadi cahaya yang membimbingmu
Temukan diri kita yang sebenarnya
Saat kita terpanggil untuk membantu teman yang membutuhkan
Kau bisa mengandalkanku seperti 1, 2, 3
Aku 'kan datang
Dan aku tahu saat aku membutuhkannya
Aku bisa mengandalkanmu seperti 4, 3, 2
Dan kau akan datang
Karna begitulah seharusnya teman

Read more »

Mencinta Sewajarnya Saja


posted by Unknown on

No comments



Jantungku berdebar kencang
Warna-warni dan janji-janji
Bagaimana agar berani
Bagaimana bisa aku cinta saat aku takut jatuh?
Namun melihatmu sendirian
Segala bimbangku mendadak hilang
Selangkah lebih dekat
Tiap hari aku tlah mati karena menantimu

Read more »

My Keys and You


posted by Unknown on

No comments




Kehilangan benda sekecil kunci motor saja ributku setengah mati. Bagaimana jika aku kehilangan senyummu yang sudah menjadi sesuatu yang sangat berharga disetiap hari-hariku? Itu baru seutas senyummu, lalu jika aku benar-benar kehilanganmu bagaimana? Apa yang akan terjadi padaku?


Menyesal?


posted by Unknown on

No comments

 Ranjang yang sama
Tapi kini terasa lebih lega
Lagu kita diputar di radio
Tapi tak terdengar sama
Saat teman-teman kita membicarakanmu 
Semua itu hanya menyakitiku
Karena hatiku hancur

Read more »

Jika Kamu, Bukanlah Satu-Satunya


posted by Unknown on

No comments





Jika kau bukanlah satu-satunya,
Lalu kenapa jiwaku mampu merasaimu?
Kalau kamu memang bukan satu-satunya,
Lantas mengapa aku merasa menyentuh tanganmu?
Jika kau bukan milikku,
Mengapa hatimu menjawab panggilanku?
Kalau kau bukan milikku,
Mengapa aku merasa aneh dengan jarak yang membentang ini?
Aku tak pernah tau tentang masa depan
Yang pasti, aku tau bahwa kau ada disini bersamaku

Read more »

Arrrrrgh . . .


posted by Unknown on

No comments



Kadang-kadang aku berfikir, mengapa tidak ada yang mau seperti aku ya? Aku ini adalah seorang gendut yang mungkin baik, tapi mungkin juga jahat. Aku tidak pernah panic. Aku tidak mau berlomba-lomba ke atas sana. Di bawah sini rasanya lebih nyaman. Anginnya tidak sebesar di atas sana. Sisiran rambutku tidak mudah kusut jika aku tetap berdiri di bawah sini. Aku masih bisa menikmati suara-suara yang selalu membisikkan sesuatu ke dalam otak dan pikiranku.
Suara itu pernah berkata:
“Biar saja kau begini. Biar saja kau berteman dengan tembok-tembok disekitarmu.  Tembok-tembok itu selalu mau menerima apapun yang kau tulis. Tembok-tembok itu akan selalu bersedia kau corat-coret dengan tulisan burukmu, itupun jika kau kehabisan kertas. Kalau saja ada yang tidak setuju dengan pemikiranku, itu boleh-boleh saja.”

Read more »

Perempuan Sejati


posted by Unknown on

No comments



Perempuan sejati punya harga diri
Ia menghargai diri dan sesamanya
Ia menyadari siapa dirinya
Tak pernah ia menafsir diri berdasarkan pendapat orang
Tidak pula ia berharap orang membaca pikirannya
Ia mampu mengungkapkan sendiri kebutuhan-kebutuhannya

Perempuan sejati penuh pengharapan
Ia cukup kuat untuk mewujudkan mimpinya
Ia mengenal cinta
Karenanya ia memberi cinta
Ia paham bahwa cintanya bernilai tinggi dan layak dibalas
Jika disia-siakan, cintanya akan hilang

Read more »

Aku Bersembunyi dibalik Topeng


posted by Unknown on

1 comment


Tolong dengarkan apa yang tidak saya katakan
Jangan mau di bodohi oleh saya.
jangan mau dikelabui air muka saya
Karena saya memakai seribu topeng, topeng-topeng
Yang saya takut tanggalkan....................

Dan tak satupun dari topeng-topeng tiu adalah wajah saya yang sebenarnya.
Saya sudah biasa berpura-pura.
Tetapi jangan sampai kalian terkelabui
Saya memberi kesan seolah-olah saya merasa aman,
Seolah-olah semuanya cerah dan tak terganggu,

Read more »

Untukmu dan Untukku


posted by Unknown on

No comments




Hai teman, sedang apa? Tertawa?
Pernah berfikir apakah orang tuamu sekarang juga ikut tertawa seperti kau yang sedang tertawa? bersenang-senang dengan kehidupanmu yang jauh dari mereka, menikmati uang hasil keringat keduanya. Dengan tertawa seolah kau melupakan mereka sejenak, lupa bahwa kau punya mereka, jauh disana mereka sedang menahan air mata, menguras keringat untuk membiayai semua keperluanmu hari ini dan keperluan masa yang akan datang.

Teman? Sedang apa? Makan enak?
Pernah membayangkan dua orang tuamu pulang dari kerja, belum kering keringat keduanya,

Read more »

Menjemput Kebahagiaan


posted by Unknown on

No comments

Pahitnya kehidupan layaknya segenggam garam yang ditaburkan dalam sebuah telaga. Tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
Kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu,

Read more »

Lanjutkan!


posted by Unknown on

No comments


caricaturesworld.blogspot.com
Jangan tergesa-gesa Tuan, aku tak bisa menghitungnya dengan benar
Pelan lah, agar aku tak terlalu ngawur mencatat kebaikanmu
Sepelan pengantin yang melangkah satu-satu
Pelan saja, kau akan terlihat bijaksana

Read more »