Banyak sekali maaf yang ingin kuutarakan tapi yang paling utama ku minta maaf karena datangnya ini menyita waktumu,
Jujur aku benci dengan fitrah ini yang merasukiku, ku takut setan merasukiku , sama halnya ku takut kau membenciku..
Sekali lagi “Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang “ ku telah memenjarakan hati ini dengan shoum senin kamis ku, ku juga telah memohon bimbingan dan petunjukNya, lewat istikharahku tapi ku semakin yakin, karena cinta adalah kecenderungan hati.
Perlu kau tau juga ku selalu menyalahi diri sendiri bahwa rasa yang ku miliki adalah salah, ku harus berjuang menghindari rasa ini, menghindari tatapan pertemuan-pertemuan dengan mu yang membuat rasa ini semakin subur.
Ku coba menghindari rasa ini, tapi setiap kali ku berhasil memudarkan rasa, cinta itu jatuh dan jatuh lagi menyelusup dingin di sanubariku, kalau kau katakan ku keterlaluan, kau salah, justru cinta ini lah yang keterlaluan, ku selalu dibuat tersiksa olehnya. Ku paham akan hakekat cinta, namun setiap kali ku menangis di sujud malam ku, kesejahteraan illahilah yang kudamba, bersama dengan itu wajahmu hadir disana.
Karena cinta dapat merubah yang pahit menjadi manis, debu menjadi butiran, derita beralih nikmat, kemarahan menjadi rahmat. Tapi kau tak perlu cemas ku masih menggantungkan segala urusan kepada Allah SWT, ku akan berpasrah diri jika jodoh ku bukan kau,(walau perih). Tapi jika minimal usiaku tak sampai esok maka ku bisa berbangga fitrah suci telah menyentuh hatiku dan ku juga bisa berbangga ku pernah mempunyai rasa yang agung ini untuk mu...
Jika kau ini anggap omongan kosong maka mohon petunjukNya,
Lihatlah wajahnya, kalau cantik jangan buru-buru diterima, kalau jelek jangan buru-buru ditolak, dan lihat juga kaya atau tidak, kalau miskin jangan langsung diterima, kalau kaya jangan buru- buru ditolak. Lihat juga keturunannya, kalau bagus jangan langsung diterima, kalau jelek jangan keburu ditolak, Lihat juga agamanya kalau baik jangan ragu-ragu menerimanya, kalau jelek jangan ambil pusing untuk menolaknya.
Aku juga ingin mencintai seseorang yang juga mencintai Allah, agar ku dapat memurnikan cinta itu. Ibaratnya begini. Lihat saja air laut itu bersih, bening menyejukkan dan indah biru, maka setelah engkau menyelaminya maka air itu adalah tidak sejernih pandanganmu, matamu menjadi perih, berasa asin, dan keindahan itu hanya terlhat indah dipandang namun sejatinya jauh dari bimbingan ridhanya. Ku tidak mau itu
Sekarang ku balik bertanya,,,,,salahkah ku atas segala rasa ni?
Jika dikira cinta hadir karena keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun.... cinta adalah keserasian jiwa dan jika itu tidak ada maka cinta tidak akan tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad..
Ku harap kau masih ada hati untuk ku,,karena ku terlanjur cinta padamu, tak ada yang bisa menggantikan dirimu, hanya kau yang bisa meluluhkan hatiku dari sekian banyak orang yang dekat dengan ku...semoga kau juga merasakan apa yang ku rasakan saat ini...
dari sebuah novel yang pernah saya baca
keren...